Senin, 07 Mei 2012

Manajemen Resiko

BAB I
PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang
Manajemen risiko adalah proses pengidentifikasian, pengukuran dan cara untuk menanggulangi ketidak pastian.
Macam – Macam Ketidakpastian
1.      Ketdakpastian Ekonomi
2.      Ketidakpastian Alam
3.      Ketidakpastian Kemanusiaan

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari manajemen risiko?
2.      Apa saja yang tergabung dalam unsur – unsur dari sebuah risiko?
3.      Apa saja macam – macam risiko?
4.      Bagaimana cara mengidentifikasi risiko?
5.      Bagaimana cara mengukur risiko?
6.      Bagaimana pengendalian risiko yang baik?
7.      Bagaimana karakteristik manajemen risiko yang baik?

C.     Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.      Agar pembaca dapat mengetahui pengertian dari manajemen risiko
2.      Agar pembaca dapat mengetahui apa saja unsur – unsur dari sebuah risiko
3.      Agar pembaca memahami macam – macam risiko
4.      Agar pembaca dapat mengidentifikasi risiko
5.      Agar pembaca  dapat memahami cara mengukur risiko
6.      Agar pembaca dapat menentukan cara pengendalian risiko yang baik
7.      Agar pembaca dapat mengerti karakteristik manajemnen risiko yang baik












BAB II
PEMBAHASAN


A.    PENGERTIAN MANAJEMEN RISIKO

Sebelum kita berbicara tentang manajemen risiko, terlebih dahulu kita harus memahami risiko. Risiko adalah ketidak pastian, sedangkan manajemen risiko adalah proses pengidentifikasian, pengukuran dan cara untuk menanggulangi ketidak pastian.

Manajemen risiko sangat diperlukan dalam sebuah organisasi, karena dalam sebuah organisasi perlu mengetahui apa saja yang akan menghambat dalam perjalanan sebuah organisasi tersebut.

Fungsi pokok manajemen risiko :

a.       Menemukan kerugian potensial
Mengidentifikasi seluruh risiko yang akan dihadapi oleh organisasi.
b.      Mengevaluasi kerugian potensial
Mengenal dan menanggulangi besarnya frekuensi kerugian dan keparahan atau kegawatan kerugian.
c.       Menentuka cara penanggulangan risiko
Agar suatu organisasi dapat menentukan cara apa yang dapat dilakukan dan tepat untuk menangani sebuah risiko. Apakah itu dengan mengurangi, mencegah, meretensi ( menahan sendiri ), menghindari dan memindahkan kerugian kepada pihak lain.

Macam – Macam Ketidakpastian
1.      Ketdakpastian Ekonomi
2.      Ketidakpastian Alam
3.      Ketidakpastian Kemanusiaan














B.     UNSUR – UNSUR RISIKO




KEJADIAN
 
 



        Waktu                                                    Eksposur














 








         Rentan


C.     MACAM – MACAM RISIKO

a.       Menurut Sifatnya
1.    Risiko Murni
2.    Risiko Spekulatif
3.    Risiko Fundamental
4.    Risiko Dinamis

b.      Menurut Sumbernya
1.     Risiko Sosial
2.     Risiko Fisik
3.     Risiko Ekonomi

c.       Risiko Dalam Bidang Bisnis
1.      Risiko Teknis
2.      Risiko investasi
3.      Risiko Pemasaran
4.      Risiko Politis


D.    IDENTIFIKASI RISIKO

Identifikasi risiko adalah proses menganalisis untuk menentukan secara sistematis risiko ( kerugian potensial ). Identifikasi risiko dapat dilakukan dengan cara :



1.      Pendekatan T – K –P
Ø  T ( Tempat )
Yaitu dimana saja risiko itu berada dan dapat ditemukan pada empat tempat utama antara lain B O U P ( Barang, Orang, Uang dan Prosedur ).
Ø  K ( Kejadian )
Masalah yang dapat diangkat pada hal ini adalah apa saja yang terjadi pada tempat itu.
Ø  P ( Penyebab )
Masalah yang dapat diangkat dalam hal ini adalah mengapa kejadian – kejadian tersebut sampai terjadi. Kejadian – kejadian tersebut dapat terjadi karena disebabkan oleh faktor – faktor operasional seperti manusia, alam, teknologi, aturan dan pasar.
Kejadian – kejadian pada BOUP dapat disebabkan oleh faktor MATAP.

2.      Penyusun Chek List
Dalam identifikasi risiko selain pendekatan T – K – P dapat juga ditelusuri dari siapa penyusun chek list. Penyusun chek list diantaranya manajer risiko dan chek list dari perusahaan asuransi.
Klasifikasi kerugian dalam chek list :
a.       Kerrugian Hak Milik ( Property Losses )
·         Kerugian langsung
·         Kerugian tidak langsung
·         Kerugian pendapatan
b.      Kerugian Berupa Kepada Pihak Lain ( Liability Losses )
c.       Kerugian Personil ( Personal Losses )


Metode Identifikasi Risiko
1)      Metode Kuesioner Analisis Risiko
Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan segala informasi yang diperlukan agar tidak ada yang terlewatkan.
2)      Metode Laporan Keuangan
Metode ini dilakukan dengan cara menganalisis segala laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan catatan keungan lainnya.
3)      Metode Peta Aliran ( Flow Chart )
Metode ini dilakukan dengan cara mengawasi secara langsung bahan yang akan dijadikan barang produksi mulai dari suplier menuju ke gudang bahan menuju proses produksi, setelah barang jadi akan ditaruh pada gudang barang jadi dan akan di psalurkan kepada penyalur dan terakhir akan didistribusikan kekonsumen.
4)      Metode Inspeksi Langsung Pada Obyek
Metode ini harus membentuk sebuah badan yang bertugas untuk mengamati langsung jalannya operasi perusahaan.
5)      Metode Interaksi Dengan Bagian Lain
Metode ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman lengkap dan plaporan mutakhir perkembangan perusahaan.
6)      Statistik Kerugian
Yaitu segala gambaran tentang kerugian yang telah terjadi dan kerugian yang sering terjadi serta seberapa besar kerugian yang sudah terjadi.
7)      Analisis Lingkungan
Metode ini bertujuan untuk mengetahui seberpa besar minat pelanggan terhadap barang yang perusahaan produksi, mengetahui pesaing yang potensial dan siapa saja yang menguasai pemasaran produk yang sejenis.


  1. PENGUKURAN RISIKO

Risiko juga harus di ukur agar kita dapat mengetahui seberapa besar tingkat keparahannya. Risiko perlu diukur untuk menentukan penting atau tidaknya risiko tersebut dan untuk menentukan kegiatan manajemen risiko yang cocok dalam menanganinya.

1.      Dimensi yang harus diukur
Ø  Frekuensi kerugian yang akan terjadi,
Ø  Tingkat keparahan yang ditimbulkan dari kerugian itu.
2.      Dasar pengukuran
Ø  Dasar frekuensi kerugian : kerugian sering, tingkat keparahan kecil.
Ø  Dasar keparahan kerugian : kerugian jarang, tingkat keparahan besar.
3.      Cara mengukur risiko
Menggunakan konsep probabilitas dengan formula rumus sebagai berikut :
Ø  Tanpa dibobot             : P ( E ) = E / S
Ø  Dengan dibobot           : P ( E ) = W ( E ) / W ( S )
Keterangan :
P ( E )  : Probabilitas terjadinya event
E          : Sub set atau event
S          : Sample set atau set
W        : weight ( bobot ) masing – masing event.


  1. PENGENDALIAN RISIKO

Risiko harus dapat dikendalikan agar tidak menimbulkan kerugian yang besar terhadap suatu organisasi ataupun pada perseorangan. Risiko dapat dikendalikan dengan cara menghindari risiko, mencegah risiko, menahan risiko dan memindahkan risiko. Menghindari risiko dan mencegah risiko merupakan pendekatan pengendalian risiko ( risk control ), sedangkan menahan dan memindahkan risiko merupakan pembiayaan risiko ( risk financing ).
1.      Menghindari Risiko
Yaitu pengendalian risiko dengan cara menarik diri dari aktivitas yang menyebabkan risiko.cara ini dapat dikatakan cara yang ekstrim.
2.      Mencegah Risiko
Yaitu pengendalian risiko dengan cara mempersiapkan diri sebelum terjadi risiko. Seperti menyiapkan alat – alat kebakaran sebelum terjadi kebakaran.
3.      Menahan Risiko
Yaitu pengendalian risiko dengan cara menghadapi / menanggulangi sendiri risiko yang terjadi, untuk risiko yang menyebabkan kerugian kecil. Seperti risiko kehilangan handphone akan ditanggung yang mempunyai HP tersebut.
4.      Memindahkan Risiko
Yaitu pengendalian risiko dengan cara melimpahkan sebagian atau seluruhnya risiko yang akan dihadapi kepada pihak lain. Biasanya pengendalian ini dilakukan apabila kerugian yang ditimbulkan besar. Seperti risiko kebakaran rumah tempat tinggal dipindahkan dengan cara membuka asuransi sehingga risiko tersebut akan dipindahkan kepada pihak asuransi.


  1. KARAKTERISTIK MANAJEMEN RISIKO YANG BAIK

1.      Memahami bisnis perusahaan yang baik
a.       Kunci keberhasilan manajemen risiko.
b.      Tanggung jawab terhadap risiko berada pada tangan semua organisasi.
c.       Pekerjaan berpengaruh terhadap risiko organisasi.
d.      Pekerjaaan berkaitan dengan fungsi lain dalam organisasi.
2.      Formal dan terintegrasi
Manajemen risiko formal meliputi :
a.       Infrastruktur keras (ruang kerja, komputer, struktur organisasi)
b.      Infrastruktur lunak ( budaya kehati – hatian, organisasi yang selalu responsif terhadap risiko )
c.       Proses manajemen risiko ( identifikasi, pengukuran, pengendalian risiko ).
Langkah – langkah manajemen risiko yang terintegrasi secara formal :
a.       Mengidentifikasi semua risiko, mengurangi risiko
b.      Menggunakan Brainstorming ( curah pendapat ) antara manajemen dengan konsultan.
c.       Menghitung probabilitias dan dampak risiko secara kuantitatif.
d.      Menggunakan ukuran risikO yang mudah dipahami.
e.       Melihat ketidakkonsistenan anatar bagian, penghematan dalam pengaadaan risiko.


3.      Mejgembangkan instruktur risiko
Infrastruktur risiko yang mendukung disini adalah struktur organisasi. Perusahaan mengGunakan struktur organisasi yang bervariasi.
4.      Menetapkan -ekanisme pengawasan
MAnajeman risiko ya.g efektif harus mempunyai sistem pengendalian yang baik, agar terjadi mekanisme saling iengontrol, menghindari kekuasaa. yang berlebihan dan ti$ak adanya pemusatan kekuasaan.
5.      Menetapkan batas ( limit )
Merupakan bagian integral dari manajemen risiko. Misal untuk risiko kredit, pembatasan mencakup antara lain konsentrasi kredit pada nasabah, sektor tertentu, tingkat risiko dan calon nasabah.




BAB III
PENUTUP

  1. KESIMPULAN

Manajemen risiko adalah proses pengidentifikasian, pengukuran dan cara untuk menanggulangi ketidak pastian.dalam setiap kegiatan sebuah organisasi manajemen risiko sangat diperlukan agar sebuah organisasi tersebut berjalan dengan lancar.
Fungsi pokok dari manajemen risiko adalah :
a.       Menemukan kerugian potensial
Mengidentifikasi seluruh risiko yang akan dihadapi oleh organisasi.
b.      Mengevaluasi kerugian potensial
Mengenal dan menanggulangi besarnya frekuensi kerugian dan keparahan atau kegawatan kerugian.
c.       Menentuka cara penanggulangan risiko
Agar suatu organisasi dapat menentukan cara apa yang dapat dilakukan dan tepat untuk menangani sebuah risiko. Apakah itu dengan mengurangi, mencegah, meretensi ( menahan sendiri ), menghindari dan memindahkan kerugian kepada pihak lain.

  1. KRITIK DAN SARAN

Penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna dan penulis sadar masih banyak kekeliruan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk penulis.

1 komentar:

  1. The best bonuses at Slots.lv - TrickToAction
    If you're into slots and online games 알바 로 모라 타 and want 검증 놀이터 a casino 스포츠 토토 사이트 넷마블 bonus, 가입시 꽁 머니 사이트 try these 포커 족보 games instead. Discover the most popular slot games, and learn how to win

    BalasHapus